Senin, 27 April 2009

Nasi Goreng

Rudi bangun pagi itu dengan beratnya, saat jam wekernya berbunyi nyaring, pukul 06:00 matanya memandang sayu pada cangkir kopi yang ada diatas meja kamarnya , setiap pagi istrinya selalu menyediakan kopi dan roti atau  4 potong pisang molen di atas meja itu , diliriknya HP sony ericson  K 700 lamanya untuk melihat  kalau-kalau  ada pesan  yang masuk semalam, ternyata tidak ada. Rudi melempar kembali hp itu ke ranjang lalu beranjak ke kamar mandi yang terletak bersamaan kamar tidurnya  untuk mandi dan mau bersiap siap kerja. Rudi adalah karyawan PT  Profesional Insan  Mandiri yakni sebuah perusahaan menengah yang bergerak di bidang leveransir dan pengolahan data  dan perusahaan Rudi ini lah yang memegang kontrak kerja untuk pencatatan meteran listrik semua pelanggan PLN yang ada di kota nya yang kecil iniPerusahaan  tempat Rudi bekerja ini sudah 4 tahun mengerjakan semua data data pelanggan  PT PLN PERSERO. Selesai mandi Rudi berpakaian seperti biasanya kemeja putih seragam kantornya dan celana warna cream serta sepatu hitam. Diambilnya cangkir kopi nya dan diseruputnya kopi  yang sudah agak dingin itu seraya matanya memandang lurus ke tembok kamarnya seperti orang tengah memikirkan sesuatu, yah Rudi memang tengah berpikir  mengenai pekerjaannya, mengenai masa depan keluarganya, mengenai hidupnya . tak terasa roti  tawar lapis mentega nya sudah habis dalam kunyahan mulutnya. Roti buatan istrinya itu selalu sama rasanya setiap pagi tetapi Rudi tidak pernah bosan  karena memang  cuma makanan itu yang ada setiap pagi saat bangun tidur sebenarya istrinya juga membuatkan nasi goreng ikan asin kesukaannya  tapi lebih banyak dihabiskan oleh anak mereka Randy, yang baru duduk di kelas 5 SD,dan jika melihat anaknya ingin makan banyak maka Rudi akan membiarkan jatahnya buat anaknya itu, Rudi tidak tega memakan nasi goreng itu lagi jika anaknya mau makan. Rudi kembali meneguk sisa kopi nya sampai habis dari cangkir itu  lidahnya bergerak gerak dalam mulutnya untuk menelan sisa sisa roti yang tadi dikunyahnya, keluar dari kamar tidurnya nampak istrinya tengah memakaikan seragam pada anak mereka  Randy yang baru selesai mandi .

 

“Ayah.. nanti belikan aku sepatu baru ya yang khusus untuk main sepak bola dalam ruangan… teman-teman udah pada punya… “

“ hmmm.. begitu kah ? ok baik nanti ayah belikan ya? Tapi kamu harus janji untuk lebih giat belajar ok”

“baiklah ayah Randy janji akan lebih giat belajar ayah”

“ hehehe… itu baru namanya anak ayah” sekarang makanlah dulu kita harus segera berangkat jangan sampai kamu terlambat ke sekolah”

 Iya Ran,? Makanlah, tuh Ibu udah bikinkan nasi goreng ikan asin kesukaanmu. Kata Rina  pada putra kesayangannya itu.

 

Randy melahap nasi goreng ikan asin buatan ibunya itu dengan nikmatnya, disaksikan oleh ayah dan ibunya, mereka bertiga duduk mengelilingi meja makan keluarga yang kecil itu karena memang keluarga mereka keluarga kecil hanya terdiri dari 3 orang yakni Rudi, Istrinya Rina dan Randy anak mereka. Rudi mengambil rokoknya dan membakar lalu menghisapnya  sambil menyeka dagunya yang mulai penuh dengan janggut yang sengaja tidak dicukur entah kenapa, kumisnya juga sudah mulai tumbuh kembali membuat wajahnya tampak betul betul lelaki sejati rambutnya hitam tebal bergelombang dibiarkan tumbuh agak panjang Rudi memang seperti lelaki timur tengah atau lelaki latin. Istrinya Rina memandangnya dengan sedikit senyum di bibirnya mereka saling pandang  dan tersenyum bahagia walau dalam hidup yang boleh dikatakan sangat pas pasan. Sudah 8 th mereka berkeluarga Rudi sekarang berumur 39 th dan Rina baru berumur 28 th masih cantik dan seksi untuk ukuran seorang wanita yang beranak satu. Rina memang tampak seperti gadis remaja perutnya rata seperti belum pernah punya anak, pinggulnya berbentuk, pinggang ramping dengan payudara ukuran 36A dan wajah manis Rina adalah sosok istri ideal  bagi lelaki manapun, orang akan merasa iri melihat Rudi mempunyai istri yang cantik dan lelaki lelaki kaya sering tak habis pikir kenapa wanita secantik Rina  mau menikah dengan lelaki seperti Rudi yang  Cuma karyawan swasta dengan gaji yang tidak bisa dibilang besar, tapi Rina bahagia bersuamikan Rudi yang penuh tanggung jawab dan sederhana .

 

“Habis!! “ ayo ayah kita jalan”

 

Teriakan Randy membuat lamunan kedua orang tuanya buyar, cepat sekali anak itu menghabiskan satu piring nasi goreng ikan asin itu. Rudi segera meraih tas pinggang nya, mematikan rokoknya yang baru setengah hisapan mengambil kaca mata Rayban nya dan memakainya, mengecup kening istrinya dan menuju sepeda motornya, Randi juga mencium pipi ibunya sebelum naik ke boncengan motor ayahnya mereka melambaikan tangan dan meluncur di jalan raya yang belum terlalu ramai, setiap pagi setiap hari Rudi selalu mengantarkan anaknya kesekolah lebih dahulu sebelum dia pergi ke kantornya. Sepeda motor bebek Yamaha Jupiter yang dikendarai Rudi melaju dengan mulus, sepeda motor itu dibeli dari temannya  dengan harga cukup murah, Cuma Rp.7juta dan itu adalah harta kesayangan Rudi satu satunya. Rudi sangat merawat kendaraanya itu  karena sepeda motor itu selain untuk menyambung kaki, istilahnya Rudi, barang itu juga dibeli dari uang hasil tabungan dia dan istrinya Rina sejak mereka masih baru menikah. Jadi memang penuh sejarah perjuangan mendapatkan barang itu. Setelah menurunkan Randy di sekolah nya Rudi pun melanjutkan ke kantornya yang berjarak kurang lebih 1,5 km dari sekolah Randy. Pukul 07:30 Rudi sudah masuk kantor untuk mengisi absennya.

 

“Selamat pagi Pak Rudi” Ibu Ari yang pertama menyapanya

“oh selamat pagi juga Bu” “ wah ibu selalu lebih dulu sampainya dari saya hehehe…

“ ya begitulah pak saya kan harus menyiapkan segala tugas saya terlebih dahulu sebelum

Bos datang kan?

 

Ibu Ari adalah karyawan perusahaan yang mengurusi pembukuan dan pajak perusahaan kadang juga merangkap tugas tugas marketing, walaupun ini adalah perusahaan menengah tetapi pekerjaannya banyak selain kerja proyek dengan PLN perusahaan tempat Rudi bekerja ini juga menjadi dealer resmi salah satu merek pelumas yang terkenal. Tapi Rudi sendiri di tempatkan pada Divisi Proyek PLN.